Senin, 16 Januari 2012

Apakah kesadaran masyarakat saat ini sudah tidak hadir dalam hati ini

Pada saat ini banya masyarakat yang tidak sadar akan perbuatan dan tindakan yang mereka lakukan terhadap dunia ini walaupun dunia ini nantinya akan hancur dan musnah. Apakah masyarakat di negara ini mempunyai hati nurani lagi untuk membangun dunia ini ? mungkin jika pertanyaan itu jika di tanyakan oleh para pejabat atau masyarakat umum itu memiliki suatu jawaban yang berbeda dan saling berpendapat setuju atau tidak setuju dan ada juga yang akan marah jika menanyakan hal itu.

mungkin para sobat blogger sudah tahu kejadian apa saja yang memang terjadi secara fakta dan benar adanya seperti contoh berikut :

1. Seorang bocah di tuduh oleh Penegak Hukum dan di ancam akan di penjara

     Pada umumnya seorang penegak hukum itu harus jujur dan ramah dalam menjalankan perintah dan tugas yang mereka jalani sebagai seorang penegak hukum dan bagai mana pula seorang yang menegakkan hukum di negri tersayang kita ini sudah tidak berlaku lagi dengan tugas yang seharusnya di jalankannya setiap hari dan bukan menuduh seorang anak yang tidak bersalah yang mencuri sendal seorang petugas apakah semua itu layak di sebut sebagai penegak hukum yang kita takuti dan di hormati itu dari seorang penegak hukum.

tentu saja dari kalian semua banyak yang tidak suka dari perlakuan itu dan akan membela sepenuhnya anak kecil yang tidak bersalah itu karna memang anak itu tidak bersalah akan perbuatan yang ia lakukan dan apa mungkin gara-gara salah satu penegak hukum kehilangan sedal seorang anak harus di penjara bagai mana hukum perlindungan anak ini berlaku dalam Undang-Undang negara ini.

2.Seorang anak yang meninggal dunia dalam tahanan dan mengalami luka di sekujur tubuhnya dan penegak hukum tidak membelikan penjelasan tentang luka tersebut.

pada topik yang kedua ini memang sangat sadis jika pihak dari penegak hukum itu menyiksa seorang anak kecil hingga tewas dan meninggal di tempat tahanan karna sebuah hal yang amat sepeleh di dunia ini bahkan tidak dapat menyelesaikan masalah itu dengan kepala dingin tanpa ada suatu penyiksaan batin terhada 2 orang anak yang di anggap bersalah itu bagai mana kita bisa tenang jika kita diperlakukan seperti itu layaknya sebagai hewan saja dunia ini.

dari ke 2 topik yang saya babarkan apakah anda kasihan atau tidak jika salah satu dari anak kalian seperti topik di atas ini dan apa tindakan yang akan kalian tunjukan untuk anak-anak yang tidak bersalah namun di salahkan dan apakah pejabat hukum memiliki hati nurani untuk memberikan solusi tanpa ada kekerasan dan fitnah mungkin saya sendiri tidak dapat menjawab semua itu karna jawaban itu berada pada Hati nurani kita untuk sadar akan perbuatan yang kita lakukan.

mungkin hanya ini yang saya bagi dengan para sobat blogger di seluruh dunia ini walau hanya sedikit namun lihat makna yang ada pada tulisan ini dan renungkanlah dalam hati saudara sendiri. saya minta maaf jika terdapat salah kata pada postingan ini dan mohon maaf jika postingan ini menyinggung para pembaca Terimakasih sudah berkunjung dan salam Blogger.

Sabtu, 14 Januari 2012

Cara-Cara Merubah Template Blog Dengan ext file XML


pertama - tama kita harus terlebih dahulu memiliki blogger atau blogspot setelah itu anda coba masuk ke akun blog anda sebab file yang berextensi XML itu hannya suport untuk blogger saja kalau wordpress tidak cocok untuk menggunakan file template tersebut nah sekarang kita akan mulai masuk kedalam pembahasan.

pertama coba masuk ke dalam menu Rancangan dan akan tampil seperti gambar di bawah ini dan plih menu edit HTML untuk mengunggah tema yang berbentuk file XML





















Lalu setelah anda memilih menu blog rancangan dan memilih menu dari rancangan edit HTML dan akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini





















lalu anda klik chose file dan anda pilih blog yang sudah anda blog dari situs yang menyediakan untuk download theme yang berbentuk file XML lalu pilih unggah dan lihatlah hasil perubahan yang berbeda dengan blog kalian dan sempurna...

The Genuine Daredevils Hacker



“If you know yourself but not the enemy, for every victory gained, you will suffer defeat. If you 
know the enemy and know yourself, you need not fear the result of a hundred battles.” 
   
(Sun Tzu, the 'Art of War') 

Sudahkah  kita  mengenal  dalam  apa  makna ‘hacker’ sesungguhnya? Sosok yang dapat mengakses 
sistem  komputer  orang  lain?  Sosok  yang  memahami  bahasa  pemproggraman?  Sosok  yang  tahu 
bagaimana  menginstal  backdoor  pada  target  dan  mampu  melakukan  defacement?  Apakah  hacker 
sebatas attacker, defender, exploiter, defacer, developer, inventor? Apakah hacker adalah soal hitam, 
putih, atau yang melebur diantara keduanya? Tulisan ini mengajak kita mengeskplorasi betapa luas 
makna hacker sesungguhnya.  
Sebelum  jauh  mengeksplorasi  bagaimana  para  scholars  dunia  mendeskripsikan  hacker,  kutipan 
pembuka berikut adalah deskripsi hacker dalam pengertian penulis: 
“Hacker is a human-technology with a passion of love, an ingenious codeman who programs 
the world’s destiny with the responsibility of hacking ethics. He believes on the freedom and 
opposes  the  authoritarian  with  the  unlimited  exploration  of  a  system,  for  the  perpetual  of 
computer innovation.”  
(Nofia Fitri, forthcoming article “The Freedom Philosophy of Hacking Computer”, 2011) 
   
Re-definisi Hacker  
“Whatever code we hack, we create the possibility of new things entering the world”  
-Mckenzie Wark- 


Wark  dalam manifesto  of  hackers  versinya  sebagaimana  kutipan  diatas  mengemukakan  bahwa 
bahwa  hacker  adalah  si  inovator,  penemu  hal-hal  baru  di  dunia.  Jauh  sebelum ia,  the  Mentor 
mendeskripsikan  eksistensi  hacker  sebagai  si  pemilik  kebebasan  dan  kecerdasan  yang  tidak 
terhentikan,  dalam  karya  yang  sudah  menjadi  kitab  suci  para  hacker  di  dunia, the  Concience  of 
Hackers: 
“Tapi bagi kalian kami penjahat. Kami adalah penjahat,  sedangkan  kalianlah  yang  membuat 
bom nuklir, mengobarkan peperangan, membunuh, berbuat curang, berbohong, dan berusaha 
membuat  kami  percaya  bahwa  itu  semua  demi  kebaikan  kami.  Ya  aku  adalah  penjahat. 
Kejahatanku  adalah  keingintahuanku.  Kejahatanku  adalah  menjadi  lebih  pintar  dari  kalian, 
sebuah dosa yang tidak akan bisa kalian ampuni… Kau bisa menghentikan satu, tapi kau tak 
akan bisa menghentikan semuanya....” 

Bagaimana hacker sesungguhnya dapat dipahami dengan mengeskplorasi trackrecords dari aksi-aksi 
mereka?  
The  most  wanted  hacker Kevin  Mitnick  yang  melegenda  memang  memiliki  track  panjang  terkait 
hacking  dan  kriminalitas,  sebagaimana  dalam  pengantar  bukunya Art  Of  Deception ia  tidak  dapat 
menutup sebuah kenyataan bahwa terdapat hacker perusak, cracker.  
  “Some hackers destroy people’s files or entire hard drives; they’re called crackers or vandals. 
Some novice hackers don’t bother learning the technology, but simply download hacker tools 
to break into computer systems; they’re called script kiddies.” 
Tapi  definisi  cracker  tersebut  tidaklah  layak  meleket  semata  dalam  memandang  apa  itu  hacker 
sesungguhnya. Eric Stephen Raymond yang giat menyebarkan ilmu hacking melalui ‘How to Become 
a Hacker’ jauh lebih memiliki detail dalam penyampaiannya: 
“There is another group of people who loudly call themselves hackers, but aren’t. These are 
people  (mainly  adolescent  males)  who  get  a  kick  out  of  breaking  into  computers  and 
phreaking the phone system. Real hackers call these people ‘crackers’ and want nothing to do 
with  them.  Real  hackers  mostly  think  crackers  are  lazy,  irresponsible,  and  not  very  bright, 
and object that being able to break security doesn’t make you a hacker any more than being 
able to hotwire cars makes you an automotive engineer. Unfortunately, many journalists and 
writers have been fooled into using the word ‘hacker’ to describe crackers; this irritates real 
hackers no end.” 

Istilah-Istilah Hacker 
Hacking computer bukanlah aktivitas sebatas mengebiri ribuan kode dalam bahasa pemproggraman, 
hacking computer juga bernuansa seni dan filosofi yang jangkauannya luas bersentuhan dengan ilmu-ilmu sosial. Cakupan yang luas tersebut yang coba untuk dieksplorasi melalui tulisan ini.  
Ada beberapa statements terkait hacker yang kiranya belum begitu umum di kalangan publik: 
1. Hackers are the daredevils of the network world (Naomi Klein) 
2.  Hackers are the heroes of computer revolution (Steven Levy) 
3.  Hackers are the computer virtuosos (Paul Miller) 
4.  Hackers are persons who build things while crackers brake them (Eric Steven Raymond) 
5.  Hackers are exploring the limits what is possible, in a spirit of playful cleverness (Richard 
M. Stallman) 

Penulis-penulis diatas adalah penulis ternama terkait dunia hacking computer. Yang disebut pertama 
memang  bukan  seorang  hacker,  tapi  seorang  jurnalis-akademis.  Klein  tertarik  dengan  kajian-kajian 
politik,  media  dan  technology,  beberapa  kali  menerbitkan  artikel  terkait  hacktivism.  Istilah  kedua 
ditulis  Levy,  hacker-jurnalis  yang  bukunya  sudah  jadi  kitab  suci  banyak  hackers  dunia Hackers-Heroes of the Computer Revolution.  
Sementara penulis yang ketiga menggunakan istilah keren, ‘virtuosos’ yang biasanya dipake untuk 
menyebut  pemain  alat  musik  yang  ahli.  Dalam  hal  ini,  istilah  tersebut  menjadi  jadi  ‘pemain 
komputer’. Sementara Miller adalah salah satu aktivis open source yang juga mengatakan: 
”Hack is a net programming trick today and it was a hacker that created the technology and 
computer programs that make up the internet we all take for granted.”   



Dengan demikian “the things (computer and internet)  that we have been taking for granted are the 
contributions of hackers.” 
Yang keempat dan terakhir, tidak perlu dibahas siapa mereka, hacker guru dan the true hacker.  
Ada  juga  istilah “hacker is a magician” alias tukang sihir, kata Rick Cook,  hacker-jurnalis  yang  nulis 
novel ‘Compiled Wizard’. Ia percaya sebagaimana Kevin Mitnick bahwa hacker dapat merubah 
sesuatu seolah melakukannya dengan cara-cara magic.  
Cook  juga  yang  menalikan  antara  hacking  computer  dengan  realita  politik  sebagaimana  statement 
terkenalnya: 
 “It is never the technical stuff that gets you in trouble. It is the personalities and the politics.” 


Konsepsi Hacker dan Social Sciences  
 “The Net and the personal computer would not exist without the works of hackers.”       
 -Pekka Himanen- 
Ada  juga  konsepsi  hacker  yang  ditulis  sosiolog  ternama  Pekka  Himanen.  Ia  mengangkat  istilah 
‘Protestan Ethic’ kaitannya dengan idealisme dan etika hacker. Kalau kalian belajar ilmu sosial pasti 
akrab  dengan  istilah  Protestan  Ethic  nya Thomas  Aquinas  salah  satu  tokoh  filsafat  Renaissance. 
Etika Protestan ini yang juga membuat kaum Christian mengkritisi aliran Katholik Ortodoks. İntinya 
Protestan Ethic inilah yang menyebabkan penganut agama menjadi rajin dan bekerja keras (karena 
kalau  tidak bekerja  keras ber-DOSA). Pemahaman  ini  tidak  jauh  berbeda  dengan holy book Qur’an 
yang menekankan “Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum, kalau bukan karena kaum itu 
sendiri.”  
Sosiolog keren ini membuat list 7 (tujuh) values of hackers ethic yang basicnya dari Protestan Ethic 
tersebut: passion,  freedom,  social  worth,  openness,  activity,  caring, dan creativity 
(2001). Dengan demikian ia sesungguhnya bermaksud menginterpretasikan hacker sebagai ‘mahluk 
pekerja keras yang taat kepada Tuhan.’ 
Kemudian  Himanen  juga  menambahkan  deskripsi  lain  terkait  forum-forum  yang  memfasilitasi 
bertemunya para  hacker.  Menurutnya forum-forum  hacker memiliki  nilai-nilai  yang  sudah  menjadi 
karakter forum-forum mereka dan dari hacker itu sendiri: commitment, respect, co-operation 
and learning, fairness, honesty, compassion, fun dan integrity.  
Kalau yang satu ini statement Bertrand Gauguet, sejarahwan Perancis yang concern terhadap isu-isu 
Hacktivism dan Art:  
”A hacker is not only an individual with a perfect command of computer  languages,  he  or 
she is also an ethically conscious individual (as opposed to the cracker) who adheres to the 
logic  of  shared  culture  (the  Open  Source)  and  of  going  beyond  the  arbitrary  constraints 
imposed by authoritarian orders.”   
Dari  ungkapan  Gauguet  diatas  dapat  diambil  kesimpulan  bahwa  hacker  sejati  memiliki  kesadaran 
individu  yang  terbangun  seiring  peningkatan  skill  terkait  aksi-aksi  hacking  computernya  yang 
beretika.  

Interpretasi Hacker 

Hacker adalah Pahlawan 
Berikut  adalah  istilah  hacker pahlawan terfavorit versi penulis, “Codeman” dalam refleksi hacker 
‘Dialog Anak tentang Pahlawan Mereka’: 
“Pahlawanku memang tidak bersayap seperti Superman, namun ketika ia berada diketinggian, ia 
bersayap  pengetahuan  yang  dapat  membawanya  terbang  bebas  menjelajahi  dunia  cyber  demi 
menemukan  musuh-musuh  umat  manusia,  terus-menerus  menginovasi  dan  menciptakan  revolusi 
dalam  kehidupan.  Jari-jarinya  pun  tak  mungkin  mengeluarkan  jaring-jaring  mematikan  seperti 
Spiderman,  namun  ketika  mereka  berada  diketinggian,  jari-jari  tersebut  sangat  terampil,  bergerak 
dengan lincah memberikan perintah kepada benda supermaya demi memberikan kedamaian dimuka 
bumi dan membentuk masa depan dunia. Mereka berada diketinggian ketika mereka sudah mampu 
mengendalikan ego, memahami etika dan memiliki sense of humanity yang tinggi.” (Nofia Fitri). 



Hacker adalah Pe’CINTA’ 
Hacker adalah pemilik cinta sesungguhnya.  
“With an intense love of computers, a hacker is a person who, because he or she has this love, also 
has a deep curiosity about the subject in question. Hacker means he respects the ability of computers 
to put him in contact with a universe of information and other people, and it means he respects those 
other  people  and  does  not  intentionally  use  this  knowledge  of  computers  to  be  mischievous  or 
destructive.”  

(The Secret of a Super Hacker, 1994) 

Hacker adalah Pelukis 

“What hackers and painters have in common is that they're both makers. Along with composers, 
architects, and writers, what hackers and painters are trying to do is make good things. They're not 
doing research per se, though if in the course of trying to make good things they discover some new 
technique, so much the better. “  

(Paul Graham, Hacker and Painters, 2003) 


Hacker adalah Aktivis ‘Pemberani’ 
 “Imagine  if  computer  hackers,  the  daredevils  of  the  networked  world,  suddenly  became  principled 
political  activists..  if  they  had  a  mission  besides  breaking  and  entering;  if  they  had  more  to  prove 
than  that  they  are  smarter  than  whoever  designed  your  computer  system,  if  their  targets  were 
selected as part of well organized, thoroughly researched, international human rights campaigns.”  
(Naomi Klein, The Daredevils Hacker) 

Hacker adalah Penyihir (Hacker Learns from Words) 
“Breaks the Codes and Gains the Access”…. 

Dalam  novel  populer Wizardry  Compiled tentang Hacker’s Wisdom (Kebijaksanaan Hacker) yang 
ditulis  Rick  Cook  sang  hacker-jurnalis  dimana  ia percaya bahwa  hacking adalah  ilmu  sihir "magic  is 
real, unless declared integer."  


Hacker dan Media 
Bukanlah suatu rahasia bahwa media hari ini telah salah dalam mendefinisikan sosok hacker.  
“The term of hacker has been co-opted  through  media  hype  and  marketing  campaigns  to  mean 
something  evil.  It  was  a  convenient  term  already  in  use,  and  so  instead  of  simply  saying  someone 
was  a  criminal  hacker,  the  media  just called him  a  hacker.  You  would  not  describe  a criminal  auto 
mechanic as simply a mechanic, and you shouldn’t do the same with a hacker, either.”  

(Jeff Moss, ‘Stealing the Network: How to Own a Continent’). 


Hacker dan Open Source 
Berikut adalah statement hacker-hacker pendukung opensource dalam ‘Codes’ (fortcoming) 
“Kemerdekaan adalah hak semua hacker. Penjajahan terhadap produk-produk  intelektual  harus 
dihapuskan  karena  tidak  sesuai  dengan  prinsip  berkarya,  kebebasan  berekspresi,  ketergantungan 
sosial  yang  alami.  Bahwa  satu  sama  lain  saling  membutuhkan,  penguasaan  modal  hanya  akan 


membatasi  kerja  manusia  dan  mengebiri  hati  nurani  dalam  peduli  terhadap  sesama.  Saatnya 
memerdekakan karya-karya kami.”  
(The Hidden Act Community/HAC) 

Hacker dan Kaum Muda 
“Kemampuan dan kecerdasanku adalah ‘tak ternilai’ tak terukur kapasitasnya. Seberapa jauh pun 
kau  mencoba  mengeksplorasi  kemampuan  dan  kecerdasanku  terus  menjangkiti  dimensi-dimensi 
maya  dan  menginfeksi  dengan  munculnya  kode-kode  baru  yang  akan  merubah  dunia.  Aku  adalah 
anak muda tanpa lintas generasi, dan kami adalah hacker muda yang siap merubah dunia. Semenjak 
manifesto  hacker  THE  MENTOR  di  munculkan  kami  selalu  percaya  bahwa  kami  dianugrahi 
kecerdasan dan kemampuan untuk merubah dunia.” 
(Saatnya Hacker Muda Merubah Dunia, Karena di Dada Kita Ada Garuda) 

Hacking Penutup 
“Faith  Manage:  Artinya  adalah,  tidak  ada  sesuatu  apapun  yang  kita  lakukan  terbuang  dan 
bahwa alam semesta yang kita tempati ini adalah sistem tertutup yang tunduk pada hukum 
fisika  bahwa  energi  adalah  kekal  dan  semua  yang  kita  lakukan  akan  tersebar  dan  terdaur 
ulang pada tempatnya.”  (Adrian Lamo) 

Setelah  mengeksplorasi  tulisan  ini,  pahamilah  bahwa  hacker  itu  bukanlah  sebatas  sosok  yang  bisa 
mengakses  sistem  komputer  orang  lain.  Hacker  sejati  (an  ethical  hacker)  selain  high-skill  dan 
experienced  memiliki  idealisme  dan  kebijaksanaan,  berkarakter  dan  beretika.  Tapi  jangan  juga 
menjadi agak sungkan dengan klaim hacker, kita pasti ‘layak’ kalau sudah melewati fase-fasenya.  
Sebaliknya  banyak  yang  menyebut  dirinya  hacker,  cenderung  sombong,  padahal  hanya  intruder 
‘tukang download shell’ yang baru mengerti pasang backdoor lalu ngetest defacement. Database 
burglaries dan di distribusi ke dunia maya, yang seperti ini sesungguhnya masih mentok di hijacker 
atau sweeper, melangkahlah untuk menjadi ‘Hacker’ sesungguhnya.  
Yang  pasti  konsepsi  hacker  dan  dunia  hacking  computer  jauh  lebih  luas  dan  dalam  dari  apa  yang 
menjadi  publikasi  media  dan  dipahami  masyarakat  awam  selama  ini.  Terbukti  selain  hacker  itu 
sendiri, para filsuf, akademisi, jurnalis, politisi, antropolog, sosiolog, sejahrawan, seniman, etc punya 
persepsi yang variant soal hacker dan dunia hacking computer.  
Mereka-mereka yang sudah berkontribusi dengan menginovasi computer stuffs, “honestly,  you are 
a genuine daredevils hacker!” 
So remember!!!! “hacker solves the problem, not makes it worse!!!!”  
--------()-------- 
 Dikutip Dari : 
Thanks  To: Music inspirasiku ‘System of a Down’ with ‘HYPNOTIZE’ for break my  stuckbrain.  My  Truly  Genuine  Young 
Hacker ‘b374k’  Sang MataHarry”, Bang Reza Syariati (for burned my spirit out and provided me with those hacking stuffs). 
Keluarga Besar Devilzc0de INDONESIA, Indonesian Hacker Team, Sumatra Hacker United, X Code, Binus Hacker, Jasakom.  

Nofia Fitri saat ini menetap di Turki, adalah Mahasiswa MA Program Department of International Relations, EMU (Turkey), 
The Ambassador of Devilzc0de INDONESIA, Staff Penulis Binus Hacker dan Staff Moderator Yogya Free (YF). Aktif menulis 
seputar politik, teknologi, hacktivism, hacker ethics dan generasi muda. (Email: nofia.fitri@yahoo.co.id)
Majalah X-Code Edisi 17 
Dan Izin ya gan untuk Memposting Artikel ini Terimakasih..